Gratis Download TuneUp Utilities 2011 Full Version + Serial Key, Download TuneUp Utilities 2011 Full Version with Crack, Download TuneUp Utilities 2012 Full Versi dengan serial
- TuneUp Utilities 2011 adalah software untuk mengoptimalkan kinerja
Komputer atau Laptop. TuneUp Utilities dapat membuat sistem operasi
Windows lebih cepat, lebih nyaman dan lebih aman hanya dengan beberapa
klik. Dan semua operasi yang dilakukan pada sistem operasi benar-benar
aman, karena semua perubahan yang dipantau oleh TuneUp Rescue Center dan
dapat dibatalkan kapan saja.
TuneUp Utilities 2011 Full Version + Serial Number
Semua kerja TuneUp Utilities dapat diakses melalui interface umum yang
terbagi menjadi enam kategori. Perangkat lunak ini sangat membantu baik
bagi pemula maupun yang ahli untuk membuat Windows memenuhi kebutuhan
mereka dengan cara yang lebih baik, lebih mudah dan aman. Semua sistem
penting dijelaskan dengan cara yang mudah dan dapat diaktifkan atau
dinonaktifkan dengan klik dari mouse anda. TuneUp Utilities akan membuat
perubahan yang diperlukan dalam registri atau file boot secara
otomatis. yang berminat silahkan download.
link untuk download :||
Downlaod TuneUp Utilities 2011
Download Key Gen TU 2011
Oraks
Rabu, 18 Januari 2012
UltraISO Premium Edition 9.35 full serial
UltraISO merupakan salah satu software yang
berfungsi untuk membuat, edit dan konversi file ISO. Dengan UltraISO
sobat blogger bisa melakukan ekstrak file ISO dan selanjutnya
membakarnya ke dalam kepingan CD/DVD layaknya Program Nero. Oiya,, Sobat
blogger juga bisa membuat file ISO dari CD/DVD atau hardisk anda.
Tool ini support dengan format image, seperti ISO, BIN, IMG, CIF, NRG, MDS, CCD, BWI, ISZ, DMG, DAA, UIF, HFS. Karena ini UltraISO versi Premium Edition, maka sobat blogger bisa membuat bootable CD/DVD dengan cepat dan sangat mudah.
link untuk download : ||
UltraISO Pro.rar
Tool ini support dengan format image, seperti ISO, BIN, IMG, CIF, NRG, MDS, CCD, BWI, ISZ, DMG, DAA, UIF, HFS. Karena ini UltraISO versi Premium Edition, maka sobat blogger bisa membuat bootable CD/DVD dengan cepat dan sangat mudah.
link untuk download : ||
UltraISO Pro.rar
Selasa, 17 Januari 2012
Drummer Terbaik Dunia
1.Yoshiki Hayashi
Yoshiki Hayashi (Yoshiki Hayashi (lahir November 20, 1965) lahir di Tateyama, Chiba, Jepang. Dia mulai bermain piano pada usia 4. Ibunya seorang guru piano dan mengajarkan kepadanya sendiri. Ketika Yoshiki berusia sepuluh tahun ayahnya bunuh diri. Tragedi ini dan selanjutnya melemparkan trauma Yoshiki sepenuhnya ke dalam musik. Dia tumbuh rambut panjang dan mengambil memainkan drum untuk melepaskan kemarahan dan rasa sakit. Penggemar besar band Barat, khususnya KISS, sedangkan di sekolah menengah Yoshiki datang untuk meminta teman masa kecil Toshimitsu Deyama sebagai anggota band rock-nya X. Sejumlah anggota lain datang dan pergi, tetapi di tahun 1985, akhirnya muncul dengan jajaran Yoshiki pada drum dan piano, Toshi pada vokal, Hideto Matsumoto (julukan bersembunyi, selalu dalam huruf kecil) pada gitar, Tomoaki Ishizuka (Pata) pada gitar, dan Taiji Sawada pada bass.
2.James "The Reverend" Sullivan - Avenged Sevenfold
Jimmy Sullivan adalah drummer dari Avenged Sevenfold. Sullivan juga pernah menjadi vokal dan piano dalam dan Brian Haner Jr 's proyek sampingan, Pinkly Halus, pada tahun 2002. Ia juga digunakan sebagai back-up vokalis di Avenged Sevenfold. Selain melakukan najis vokal dengan vokalis M. Shadows dalam hidup versi lagu Bab Empat dan Eternal Rest, lagu Critical Acclaim fitur Sullivan pada vokal selama lagu paduan suara, baik menyanyi dan menjerit. Vokal nya juga tampil dalam lagu-lagu lain dari album eponymous Avenged Sevenfold, seperti "A Little Piece of Heaven", "Brompton Cocktail", "Gunslinger", "Lost", "Afterlife", dan "Almost Easy". " Jimmy juga memainkan berbagai instrumen selain drum, seperti gitar dan piano dan menggunakan kemampuan ini untuk menulis lagu seperti "A Little Piece of Heaven.
3.Neil Peartneil
1952 - Lahir - 12 September, di Hamilton, Ontario, Kanada. Neil mulai mengambil pelajaran drum pada usia 13 tahun dan pada akhir tahun 60-an / awal '70-an, menenggelamkan diri dalam suara menantang batu seperti drumer sebagai Status Keith Moon, ELP's Carl Palmer, Ya 'Bill Bruford, dan legendaris big-band drummer Buddy Rich. Setelah yang singkat tinggal di Inggris (di mana ia menemukan tulisan-tulisan Ayn Rand), cerdas kembali ke Kanada pada awal tahun 70-an dan menemukan bahwa up-dan-datang band Rush, yang baru saja dibungkus tur di belakang album debut mereka , sedang mencari drummer baru. Neil dianugrahi Tryout dan segera diberi anggukan untuk bergabung, sebagai trio (yang juga termasuk penyanyi / bassist Geddy Lee dan gitaris Alex Lifeson) berupaya untuk memperluas pada arah musik mereka, yang kemudian diperluas blues terdiri dari kemacetan Led Zeppelin.4.Joey Jordison – Slipknot
Joey Jordison lahir pada 26 April 1975 di Des Moines, Iowa. Nama lengkapnya adalah Nathan Jonas Jordison. Joey memainkan drum bagi banyak band-band metal, tapi juga bermain gitar di waktu luang. Joey mulai bermain drum di band sekolah musik jazz ketika ia masih muda. Ini, dan berkumpul bersama sepupunya Steve Allan White, membantunya nada drumnya keterampilan pada usia dini. Setelah bertahun-tahun bekerja di sebuah pompa bensin dan bermain untuk sejumlah band-band metal, ia akhirnya mendarat manggung dengan band Slipknot sekarang dikenal sebagai. Walaupun band ini mengambil sedikit untuk mendapat perhatian, begitu mereka lakukan, Joey Jordison menjadi salah satu nilai puncak drumer of America.5.Travis Barker - Blink 182
Travis London Barker lahir pada tanggal 14 November di Fontana, California. Travis mulai belajar drum dan mengambil pelajaran pada usia empat tahun. Ia belajar dengan guru musik jazz dan terpapar berbagai gaya musik. Sementara di SMA, Travis bermain dalam ansambel jazz dan marching band. Gaining experience performing at competitions and festivals. Mendapatkan pengalaman tampil di kompetisi dan festival. Tahun seniornya, Travis melewatkan korps drum audisi untuk tur dengan sebuah band rock. Travis ibu meninggal ketika ia masih kecil, dan tato yang pertama adalah sebuah penghormatan kepada dia.Jumat, 13 Januari 2012
GITARIS TERBAIK DUNIA
1.Jimi Hendrix
Gitaris rock zaman kini yang mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah, segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1990.
"Sependapat, Keith Richards, pemetik gitar The Rolling Stones, menyatakan bahwa Stevie "memainkan ramuan materi yang sangat menarik". Dan Eric Clapton, salah seorang gitaris yang pada 1970-an dijuluki dewa gitar, mengakui dengan Jimi-lah "aku akhirnya merasa bertemu orang lain yang bisa kuajak bicara dan bermain".
Fenomena itu sebenarnya paradoks dengan kenyataan bahwa Jimi sudah tak ada lagi. Ia meninggal di Rumah Sakit St. Mary Abbot, London, karena berlebihan menelan obat bius. Konon, ia sengaja mengakhiri hidupnya sendiri (pesan-pesan dan pernyataan-pernyataannya sebelum itu, seperti dikutip Q Encyclopedia of Rock Stars, antara lain, berupa: "Aku sudah mati sejak lama.")
Namun jika memperhatikan benar, Jimi-lah yang "menemukan" hampir semua kemungkinan eksplorasi bermain gitar. Pada masanya, ketika aksesoris sound masih sangat terbatas, ia sudah memainkan wah dan distorsi secara sempurna â€" yang lalu menjadi fondasi rock "n roll di masa-masa sesudahnya. Ia bahkan melengkapi diri dengan jurus-jurus akrobatik, misalnya memetik senar dengan gigi.
Lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Amerika Serikat, dengan nama Johnny Allen Hendrix, Jimi menaruh perhatian pada musik, khususnya gitar, sejak kecil. Jagoan gitar pada masa-masa itu, seperti B.B. King, Muddy Waters, Buddy Holly, dan Robert Johnson, menjadi idolanya. Gitar pertama, jenis akustik, diperolehnya dari ayahnya pada musim panas 1958. Dengan modal itu ia bergabung dengan The Velvetones. Dan sejak itu jalan hidupnya seperti sudah digariskan.
Dengan The Velvetones Jimi hanya ikutan tiga bulan. Pada musim panas berikutnya, berbekal gitar listrik baru yang diperolehnya, lagi-lagi, dari ayahnya, Jimi bergabung dengan The Rocking Kings. Sesudah itu Jimi sempat mengikuti wajib militer, dan membentuk band di barak, tapi tak lama. Cedera menyebabkannya diberhentikan dari dinas. Perubahan besar terjadi ketika, sebagai gitaris pocokan yang sudah kenyang bermain dengan bermacam artis, pada 1966, ia bertemu Chas Chandler, pembetot bas Animals â€" band yang punya hit The House of the Rising Sun.
Chas, yang memutuskan keluar dari Animals dan memilih pekerjaan baru sebagai manajer, membawa Jimi ke Inggris. Di sana Chas mempertemukan Jimi dengan Mitch Mitchell, dramer, dan Noel Redding, pemain gitar yang diminta membetot bas. Bersama mereka berdua, Jimi lalu membentuk Jimi Hendrix Experience.
Experience cepat melambung. Single pertamanya, Hey Joe, sempat 10 minggu ngendon di tangga lagu-lagu Inggris, mencapai posisi tertinggi keenam pada awal 1967. Sukses ini segera disusul album Are You Experience?. Inilah rekaman yang disebut-sebut sebagai kompilasi baru musik yang sama sekali radikal; album yang menyuarakan semangat generasi pada masa itu.
Tapi popularitas di negeri sendiri baru diperoleh ketika Jimi berkesempatan manggung di Monterey International Pop Festival, County Fairground, Monterey, Kalifornia, pada 1967. Di sinilah Jimi memamerkan aksi teatrikal yang fenomenal: membakar dan menghancurkan gitarnya.
Bendera karier Jimi terkerek tinggi-tinggi sejak itu. Berturut-turut, dalam waktu kurang dari setahun, antara 1968-1969, bersama Mitch dan Noel, ia merilis Axis: Bold as Love dan album ganda Electric Ladyland. Pada album yang disebut terakhir Jimi, yang akhirnya memiliki studio sendiri, mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai gitaris maupun sebagai operator-sound engineer. Sukses besar. Tapi korban tak terhindarkan: Experience bubar.
Jimi memang tak lalu ikut tenggelam. Ia bahkan masih sempat meramaikan festival band yang hingga kini tak terlupakan dalam sejarah musik rock: Woodstock Music & Art Fair. Waktu itu tahun 1969. Jimi, yang tampil bersama Gypsy Sons & Rainbows (antara lain diperkuat Mitch), mengantongi bayaran 125 ribu dolar Amerika Serikat, tertinggi di antara para artis lain.
Sebuah bayaran yang pantas, tapi, rupanya, itulah penampilan akbar terakhir bagi Jimi. Setahun kemudian ia lebih memilih meninggalkan semuanya, selama-lamanya. Secara fisik, sih. Soalnya, pengaruh Jimi justru tetap hidup hingga kini.
Gitaris rock zaman kini yang mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah, segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1990.
"Sependapat, Keith Richards, pemetik gitar The Rolling Stones, menyatakan bahwa Stevie "memainkan ramuan materi yang sangat menarik". Dan Eric Clapton, salah seorang gitaris yang pada 1970-an dijuluki dewa gitar, mengakui dengan Jimi-lah "aku akhirnya merasa bertemu orang lain yang bisa kuajak bicara dan bermain".
Fenomena itu sebenarnya paradoks dengan kenyataan bahwa Jimi sudah tak ada lagi. Ia meninggal di Rumah Sakit St. Mary Abbot, London, karena berlebihan menelan obat bius. Konon, ia sengaja mengakhiri hidupnya sendiri (pesan-pesan dan pernyataan-pernyataannya sebelum itu, seperti dikutip Q Encyclopedia of Rock Stars, antara lain, berupa: "Aku sudah mati sejak lama.")
Namun jika memperhatikan benar, Jimi-lah yang "menemukan" hampir semua kemungkinan eksplorasi bermain gitar. Pada masanya, ketika aksesoris sound masih sangat terbatas, ia sudah memainkan wah dan distorsi secara sempurna â€" yang lalu menjadi fondasi rock "n roll di masa-masa sesudahnya. Ia bahkan melengkapi diri dengan jurus-jurus akrobatik, misalnya memetik senar dengan gigi.
Lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Amerika Serikat, dengan nama Johnny Allen Hendrix, Jimi menaruh perhatian pada musik, khususnya gitar, sejak kecil. Jagoan gitar pada masa-masa itu, seperti B.B. King, Muddy Waters, Buddy Holly, dan Robert Johnson, menjadi idolanya. Gitar pertama, jenis akustik, diperolehnya dari ayahnya pada musim panas 1958. Dengan modal itu ia bergabung dengan The Velvetones. Dan sejak itu jalan hidupnya seperti sudah digariskan.
Dengan The Velvetones Jimi hanya ikutan tiga bulan. Pada musim panas berikutnya, berbekal gitar listrik baru yang diperolehnya, lagi-lagi, dari ayahnya, Jimi bergabung dengan The Rocking Kings. Sesudah itu Jimi sempat mengikuti wajib militer, dan membentuk band di barak, tapi tak lama. Cedera menyebabkannya diberhentikan dari dinas. Perubahan besar terjadi ketika, sebagai gitaris pocokan yang sudah kenyang bermain dengan bermacam artis, pada 1966, ia bertemu Chas Chandler, pembetot bas Animals â€" band yang punya hit The House of the Rising Sun.
Chas, yang memutuskan keluar dari Animals dan memilih pekerjaan baru sebagai manajer, membawa Jimi ke Inggris. Di sana Chas mempertemukan Jimi dengan Mitch Mitchell, dramer, dan Noel Redding, pemain gitar yang diminta membetot bas. Bersama mereka berdua, Jimi lalu membentuk Jimi Hendrix Experience.
Experience cepat melambung. Single pertamanya, Hey Joe, sempat 10 minggu ngendon di tangga lagu-lagu Inggris, mencapai posisi tertinggi keenam pada awal 1967. Sukses ini segera disusul album Are You Experience?. Inilah rekaman yang disebut-sebut sebagai kompilasi baru musik yang sama sekali radikal; album yang menyuarakan semangat generasi pada masa itu.
Tapi popularitas di negeri sendiri baru diperoleh ketika Jimi berkesempatan manggung di Monterey International Pop Festival, County Fairground, Monterey, Kalifornia, pada 1967. Di sinilah Jimi memamerkan aksi teatrikal yang fenomenal: membakar dan menghancurkan gitarnya.
Bendera karier Jimi terkerek tinggi-tinggi sejak itu. Berturut-turut, dalam waktu kurang dari setahun, antara 1968-1969, bersama Mitch dan Noel, ia merilis Axis: Bold as Love dan album ganda Electric Ladyland. Pada album yang disebut terakhir Jimi, yang akhirnya memiliki studio sendiri, mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai gitaris maupun sebagai operator-sound engineer. Sukses besar. Tapi korban tak terhindarkan: Experience bubar.
Jimi memang tak lalu ikut tenggelam. Ia bahkan masih sempat meramaikan festival band yang hingga kini tak terlupakan dalam sejarah musik rock: Woodstock Music & Art Fair. Waktu itu tahun 1969. Jimi, yang tampil bersama Gypsy Sons & Rainbows (antara lain diperkuat Mitch), mengantongi bayaran 125 ribu dolar Amerika Serikat, tertinggi di antara para artis lain.
Sebuah bayaran yang pantas, tapi, rupanya, itulah penampilan akbar terakhir bagi Jimi. Setahun kemudian ia lebih memilih meninggalkan semuanya, selama-lamanya. Secara fisik, sih. Soalnya, pengaruh Jimi justru tetap hidup hingga kini.
2. Steve Va
Siapa
yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai
dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan
gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi
orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare.Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda.
Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya.
Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare.Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda.
Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya.
Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!
3.Joe Satriani
Joe
Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada
umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa
muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan
Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya
Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990-an.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990-an.
4.Slash
Slash lahir di Hampstead Saul Hudson, daerah kaya di London. Ibunya, Ola Hudson (lahir Oliver; 1946-2009 ), adalah seorang perancang Afrika-Amerika yang kliennya termasuk kostum David Bowie, dan ayahnya, Anthony Hudson, adalah seorang seniman Inggris yang menciptakan album cover untuk musisi seperti Neil Young dan Joni Mitchell. Berlawanan dengan kepercayaan populer, ibu Slash tidak Nigeria, juga ayahnya Yahudi. Latar belakang campuran nya, Slash kemudian mengatakan, "Sebagai seorang musisi, aku selalu geli bahwa aku baik Inggris dan hitam; terutama karena begitu banyak musisi Amerika tampaknya bercita-cita menjadi musisi Inggris, sementara Inggris begitu banyak ... pergi untuk sakit besar seperti menjadi hitam. "
Selama awal tahun, Slash dibesarkan oleh ayahnya dan kakek dari pihak ayah di Stoke-on-Trent, Staffordshire. Ketika ia berusia lima tahun, dia dan ayahnya bergabung dengan ibunya di Los Angeles, California. Saudaranya, Albion "Ash" Hudson, lahir pada tahun 1972. Setelah pemisahan orangtuanya pada tahun 1974, Slash menjadi diri dijelaskan "anak bermasalah," dan dia sering dikirim untuk tinggal bersama neneknya dari pihak ibu tercinta. Dia diberi julukan "Slash" oleh teman keluarga Seymour Cassel, karena ia "selalu terburu-buru, sekitar zipping dari satu hal ke hal lain."
Selama awal tahun, Slash dibesarkan oleh ayahnya dan kakek dari pihak ayah di Stoke-on-Trent, Staffordshire. Ketika ia berusia lima tahun, dia dan ayahnya bergabung dengan ibunya di Los Angeles, California. Saudaranya, Albion "Ash" Hudson, lahir pada tahun 1972. Setelah pemisahan orangtuanya pada tahun 1974, Slash menjadi diri dijelaskan "anak bermasalah," dan dia sering dikirim untuk tinggal bersama neneknya dari pihak ibu tercinta. Dia diberi julukan "Slash" oleh teman keluarga Seymour Cassel, karena ia "selalu terburu-buru, sekitar zipping dari satu hal ke hal lain."
Pada
tahun 1979, Slash memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan
temannya, Steven Adler . Band ini tidak pernah terwujud, tetapi
diminta Slash untuk mengambil instrumen. Karena
Adler telah ditunjuk dirinya dalam peran gitaris, Slash memutuskan
untuk belajar bagaimana untuk bermain bass. Dilengkapi dengan gitar
flamenco satu-string yang diberikan kepadanya oleh neneknya, ia mulai
mengambil kelas dengan Robert Wolin, guru di Fairfax Musik Sekolah. Selama pelajaran pertamanya, Slash memutuskan untuk beralih dari
bass ke gitar setelah mendengar Wolin bermain "Brown Sugar" oleh Rolling
Stones Keputusannya untuk bermain gitar lebih lanjut dipengaruhi
oleh salah seorang guru sekolahnya,. yang akan memainkan lagu-lagu oleh Cream dan Led Zeppelin untuk murid-muridnya. Akibatnya,
Slash menyatakan, "Ketika saya mendengar dia melakukan itu, saya
berkata, 'Itulah yang ingin saya lakukan.'"Seorang pengendara BMX
juara, Slash menempatkan sepeda samping untuk mencurahkan dirinya
untuk bermain gitar , berlatih hingga dua belas jam sehari.
4.John Petrucci
John
besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung
& Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika
masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8
tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus
begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk
menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia
menjadi tidak tertarik lagi).
Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni.
Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni.
Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
Langganan:
Postingan (Atom)